Umbi-umbian saat ini sudah mulai ditinggalkan oleh rakyat kita sendiri. Padahal umbi-umbian lokal banyak sekali jenisnya. Nilai gizinya pun tidak kalah dengan jenis pangan lain yang biasa dikonsumsi masyarakat. Diantara jenis-jenis umbi-umbian yang sudah mulai langka antara lain:
Garut
Ganyong
Gadung
Gembili
Uwi
kimpul dan talas
suweg
Selain umbi-umbian yang mulai langka seperti diatas, beberapa umbi-umbian sudah banyak dikenal seperti singkong, ketela rambat dan kentang. Dari berbagai jenis umbi=umbian tersebut ternyata banyak sekali manfaat yang bisa diambil. Contohnya adalah manfaat dari segi kesehatan, seperti gadung sebagai obat diabetes, garut untuk menurunkan kolesterol, ganyong sebagai obat sakit tipes. Tetapi masyrakat kita sendiri malahan mulai meninggalkan berbagai jenis umbi-umbian tersebut. Kelangkaan umbi-umbian tersebut sebenarnya juga karena kurangnya penggalian manfaat dari berbagai jenis umbi tersebut. Selain itu adanya stigma masyarakat terhadap konsumsi umbi-umbian juga meneyebabkan mulai hilangnya tradisi umbi-umbian sebagai bnahan baku pangan. Contoh yang paling jelas adalah ketika terjadi kelangkaan beras, masyarakat yang mengkonsumsi singkong dianggap sebagai masyarakat yang kurang pangan. Stigma singk0ng sebagai pangan kelas dua menyebabkan masyarakat enggan menjadikannya pangan keluarga. Padahal masyarakat yang dulu biasa mengkonsumsi singkong tidak kalah sehatnya dengan masyarakat yang biasa mengkonsumsi beras. Contoh yang paling jelas adalah masyarakat Gunung Kidul Yogyakarta yang biasa dulu mengkonsumsi singkong mempunyai usia harapan hidup yang lebih tinggi dibandingkan dengan masyarakat perkotaan Kekuatan fisik merekapun bisa ditandingkan dengan masyarakat lain yang mengkonsumsi beras sebagai makanan utama.
Ganyong
Gadung
Gembili
Uwi
kimpul dan talas
suweg
Selain umbi-umbian yang mulai langka seperti diatas, beberapa umbi-umbian sudah banyak dikenal seperti singkong, ketela rambat dan kentang. Dari berbagai jenis umbi=umbian tersebut ternyata banyak sekali manfaat yang bisa diambil. Contohnya adalah manfaat dari segi kesehatan, seperti gadung sebagai obat diabetes, garut untuk menurunkan kolesterol, ganyong sebagai obat sakit tipes. Tetapi masyrakat kita sendiri malahan mulai meninggalkan berbagai jenis umbi-umbian tersebut. Kelangkaan umbi-umbian tersebut sebenarnya juga karena kurangnya penggalian manfaat dari berbagai jenis umbi tersebut. Selain itu adanya stigma masyarakat terhadap konsumsi umbi-umbian juga meneyebabkan mulai hilangnya tradisi umbi-umbian sebagai bnahan baku pangan. Contoh yang paling jelas adalah ketika terjadi kelangkaan beras, masyarakat yang mengkonsumsi singkong dianggap sebagai masyarakat yang kurang pangan. Stigma singk0ng sebagai pangan kelas dua menyebabkan masyarakat enggan menjadikannya pangan keluarga. Padahal masyarakat yang dulu biasa mengkonsumsi singkong tidak kalah sehatnya dengan masyarakat yang biasa mengkonsumsi beras. Contoh yang paling jelas adalah masyarakat Gunung Kidul Yogyakarta yang biasa dulu mengkonsumsi singkong mempunyai usia harapan hidup yang lebih tinggi dibandingkan dengan masyarakat perkotaan Kekuatan fisik merekapun bisa ditandingkan dengan masyarakat lain yang mengkonsumsi beras sebagai makanan utama.
0 Responses so far.
Posting Komentar